SEARCH

FINISH

FINISH

Kamis, 19 April 2012

MEMBANGUN KELUARGA BAHAGIA

Cinta pada pandangan pertama selalu dianggap istimewa, tetapi lebih istimewa apabila dua orang saling memandang dan setelah bertahun-tahun tetap jatuh cinta. Selalu jatuh cinta pada orang yang sama adalah resep yang manjur untuk membangun keluarga, karena perlu usaha yang besar untuk tetap jatuh cinta pada orang yang sama seumur hidupnya. Setiap orang ingin memiliki keluarga bahagia. Tetapi keluarga tidak berada dalam lingkungan yang steril, sama seperti computer rentan terhadap virus. Tiba-tiba virus menyerang dan jika tidak segera ditumpas, virus akan menghancurkan pernikahan Anda.
Berikut adalah hal-hal yang harus dihindari untuk membangun keluarga bahagia :
1.
Pengharapan yang berlebihan
Seringkali kita menaruh harapan yang tidak realistis pada pasangan kita. Istri sering berharap suami meraih karir dibidang ini atau menduduki jabatan itu, dengan harapan memiliki gaji yang besar. Sebaliknya suami menaruh harapan yang tidak realistis baik fisik maupun emosional.
2. Pertengkaran yang tidak terselesaikan
Pertengkaran yang tidak selesai akan menghancurkan pernikahan. Seringkali jika terjadi pertengkaran, baik suami maupun isteri melakukan aksi tutup mulut, tidak ada yang mau mengalah untuk memulai komunikasi.
3. Perilaku yang tidak saleh
Pertengkaran yang tidak diselesaikan akan berdampak negatif pada munculnya perilaku sembrono yang tidak saleh. Misalnya saat terjadi konflik, mereka mencari orang lain untuk menuangkan konflik tersebut, namun sayang orang yang menjadi tempat sharing adalah lawan jenis yang bisa menimbulkan perselingkuhan.
4. Tidak ada pengampunan
Virus yang lebih berbahaya, yang menyerang keluarga adalah tidak bisa mengampuni. Tanpa pengampunan, rumah tangga yang bahagia tidak akan terwujud. Suami istri harus belajar bagaimana memberi pengampunan, karena pengampunan akan menyembuhkan luka hati satu dengan yang lain.
Healing Quote :
Keluarga yang bahagia itu perlu dibangun dan untuk membangunnya diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dan terus menerus. Dan yang bisa membuat keluarga bahagia adalah Anda sendiri dengan pertolongan Tuhan.
Sebagian dari kita yang telah menikah cukup lama mungkin berpikir bahwa pengalaman telah membuat kita menjadi pakar dalam soal pernikahan. Namun saya yakin kita dapat belajar dari para pengantin baru. Pertama, jika dua orang sungguh-sungguh mencintai, mereka akan memberi perhatian yang dalam satu sama lain dan begitu menikmati kebersamaan mereka. Kedua, kasih sejati berarti hubungan pasangan itu akan ditandai dengan kebaikan yang dilakukan satu sama lain. Dua orang yang seperti ini bisa disebut sahabat karib, sahabat yang ingin memperhatikan satu dengan lainnya terus menerus. Tapi jangan lupakan Tuhan! Kasihi pasangan kita dengan kasih Tuhan, karena kasih Tuhan tidak terbatas sedangkan kasih kita ada batasnya.
“hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.” (Titus 2 : 5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar